Jalan Hemat Cara Gue

Sob selagi ada kompetisi ngeblog mengenai hobi, ane pengen sedikit cerita nih, kali aja ikutan terus menang dari lombanya cekaja, berhubung ane punya hobi nih jalan-jalan. Istiah kerennya sih traveling kalu jawanya mbolang, hahaha… Ane bakalan cerita mengenai hobi ane traveling itu

Nah karena hobi jalan-jalan itu ane kudu nabung dan sedianin waktu, biasanya weekday. Berhubung ane masih mahasiswa ane nabungnya lama sob, blm ada investasi buat ke hobi gitu jadi kudu cari-cari dana dari sana sini di tabung buat bekal ane berpetualang. Salah satu cara nya ya dapet bulanan buat kuliah, (uang bensin, makan maupun bantuin temen nugas) dana ne ngak suka kalua buat jalan-jalan minta duit tersendiri dari ortu. Kurang baik sama ngak greget, no pain no gain sob hahaha

Hobiku menjadi hobi baru mereka

Hai sobat blogger, ane jadi pengen nulis nih tentang hobiku
Yeps bner, udah tau kan dari post-post sebelumnya, mengenai penyakit gunung..
Bukan maksut menggurui, namun tips tersebut berguna buat kita antisipasi maupun kelompok kita jika ada yang terkena musibah.
Seperti pengalaman ane nih sob, pas bulan suro tahun kemarin kan ane ndaki di gunung lawu, maklum gunung yang deket dari solo, haha. Nah kan pas bulan suro identik tuh dengan namanya ibadah digunung oleh masyarakat jawa seperti buat tapa maupun ngalap berkah.

Penyakit Gunung - Mountain Sickness

MOUNTAIN SICKNESS
Penyebab utamanya adalah penurunan kadar oksigen didalam darah karena berada diketinggian tertentu. Faktor yang bisa menjadi penyebabnya adalah :
-Kurangnya aklimatisasi ( proses penyesuaian dua kondisi lingkungan yang berbeda ).
-Pergerakan mencapai ketinggian tertentu yang terlalu cepat.

Gejalanya:
-Pusing.
-Nafas sesak.
-Tidak nafsu makan.
-Mual terkadang muntah.
-Badan terasa lemas, lesu, malas.
-Jantung berdenyut lebih cepat.
-Penderita sukar tidur.
-Muka pucat, kuku dan bibir terlihat kebiru - biruan.

Penanganannya:
-Beristirahat yang cukup, pada umumnya gejala ini akan hilang dengan sendirinya setelah beristirahat selama 24 s/d 48 jam.
-Jika kondisi tidak membaik turunkan si - penderita dari ketinggian tersebut, sekitar 500 s/d 600 meter.

Penyakit Gunung - Heat Stroke

Heat Stroke adalah suatu keadaan yang bisa berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, Heat Stroke bisa menyebabkan kerusakan yang permanen atau kematian. Suhu 41° Celsius adalah sangat serius, 1 derajat diatasnya seringkali berakibat fatal. Kerusakan permanen pada organ dalam, misalnya otak bisa segera terjadi dan sering berakhir dengan kematian.

Penyakit Gunung - Heat Exhaustion

Heat Exhaustion atau kelelahan karena panas adalah suatu keadaan yang terjadi akibat terkena/ terpapar panas selama berjam – jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. Jika tidak segera diatasi, Heat Exhaustion bisa menyebabkan Heat Stroke.

Penyakit Gunung - Heat Cramps

Heat Cramps atau kram karena panas adalah kejang otot hebat akibat keringat berlebihan, yang terjadi selama melakukan aktivitas pada cuaca yang sangat panas. Heat Cramps disebabkan oleh hilangnya banyak cairan dan garam (termasuk natrium, kalium dan magnesium) akibat keringat yang berlebihan, yang sering terjadi ketika melakukan aktivitas fisik yang berat. Jika tidak segera diatasi, Heat Cramps bisa menyebabkan Heat Exhaustion.

[Tips] Teknik Packing Ransel (Carrier)

Teknik packing ransel (carrier) saat mendaki gunung maupun kegiatan out bond lainnya sangat diperlukan sehingga barang-barang yang kita bawa dapat kita bawa dengan ringkas, efisien, rapi. Packing biasa disebut juga dengan pengepakan.

Packing merupakan cara atau teknik menyusun perlengkapan dalam ransel (carrier). Dengan packing (pengepakan) yang baik ransel akan mampu memuat peralatan dengan efisien namun tetap terasa nyaman dikenakan saat perjalanan.

Oleh para penggiat kegiatan alam bebas (pecinta alam) packing telah dianggap sebagai salah satu ‘seni’ tersendiri. Sehingga teknik menyusun barang dalam ransel ini sangat tergantung pada keahlian dan kebiasaan masing-masing.